Cari Blog Ini

Minggu, 28 Oktober 2012

Penduduk Dunia Masih Kekurangan Pangan , Bahkan Hampir Mendekati 1 Miliar



Berdasarkan UU No.7 tahun 1996 Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahah, dan atau pembuatan makanan atau minuman.

Sudah jelas, pangan adalah sesuatu hal yang mutlak harus dipenuhi oleh setiap manusia dengan berbagai cara  apapun jenisnya. Sebab, tanpa bahan pangan manusia tidak akan bisa hidup. Akan tetapi didunia ini masih banyak yang masih saja kekurangan bahan pangan bahkan sampai kelaparan . Kondisi inilah yang menunjukan persoalan yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia , misalnya saja di negara  Indonesia ini di wilayah Sumatra Utara sekitar bulan Maret 2010 lalu , sekitar 465.682 warga  Sumatra Utara mengalami kekurangan pangan. Menurut Sekretaris Daerah Sumut RE Nainggolan kekurangan pangan tersebut disebabkan oleh belum tersedianya bahan makanan yang cukup, distribusi makanan yang tidak merata dan kurangnya konsumsi pangan masyarakat.

Tidak hanya di Indonesia. Sebut saja Amerika , negara yang menyatakan dirinya adalah negara adidaya tersebut ternyata merupakan negara yang memiliki belasan juta warga miskin yang tak mampu membeli makanan. Pada tahun 2011 Departemen  Pertanian AS mengatakan bahwa hampir 17 juta warga Amerika Serikat menderita “keamanan pangan yang sangat rendah”.

Sudah sangat jelas, menurut saya masalah kelaparan didunia ini sulit untuk dipecahkan. Tidak usah berpikran tentang negara lain, dinegara kita sendiri masih banyak masyarakat yang kekurangan , bahkan sampai ada yang melakukan tindakan kriminalitas demi mendapatkan sesuap nasi, bahkan yang lebih parah lagi ada yang sampai meninggal dunia karena berhari-hari bahkan berminggu-minggu tidak makan. Kenapa demikian ? Padahal seharusnya negara Indonesia ini adalah negara yang kaya akan alamnya. Masalah kelaparan ini disebabkan oleh beberapa oknum terutama pada Sumber Saya Manusianya atau yang biasa disebut dengan SDM. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian alam ini, banyak yang berpendapat atau berpikiran bahwa kekayaan alam Indonesia jika diguanakan dengan secara berkala (terus-menerus) tidak akan habis. Pendapat ini yang kurang saya setujui, memang benar Indonesia ini adalah negara kaya akan tetapi masyarakat seharusnya memanfaatkan alam ini dengan sebaik mungkin, bukan dengan semaksimal mungkin.

Bukan hanya itu masalah kelaparan ini terletak pada kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya rasa aman yang dirasakan masyarakat untuk melakukan suatu pekerjaan.

Menurut saya pendapat saya hampir sama dengan pendapat Wakil Presiden “Boediono” yang mengatakan “Penyebab nomor satu kelaparan adalah politik dan keamanan yang tak memungkinkan penduduk bekerja serta memenuhi kebutuhan pangan Penyebab kedua yakni kebijakan sektor pertanian, khususnya pangan, yang salah arah”.

Yakin Bahwa Indonesia Bakal Jadi Pemimpin Ekonomi di Dunia



Menurut pendapat saya Indonesia membutuhkan pemimpin profesional yang mau bekerja keras untuk bangsa dan negara. Dan tidak tertutup kemungkinan, kalangan muda bisa menduduki jabatan pemimpin nasional. Kalangan muda bisa memegang kendali di Indonesia. Namun untuk mencapai itu semua, kalangan muda harus bergerak lebih agresif. Tentu saja, dengan dukungan semua elemen masyarakat. Perubahan politik nasional, akan lebih baik bila kelas menengah bangkit menjadi roda penggerak perubahan.
Gagasan Forum Garuda Muda diharapkan menjadi langkah awal kalangan muda memajukan Indonesia. Langkah tersebut bisa ditempuh, apabila semua elemen masyarakat terutama kalangan muda, bersatu dan saling mendukung.
Pengusaha sekaligus pendiri CT Corporation, Chairul Tandjung juga berpendapat  "Kita akan menjadi negara besar di ASEAN, bahkan di dunia”. Hal ini dipertegas McKinsey dalam laporan jurnal mengenai Indonesia kedepan. Indonesia akan menjdi negara terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030 yang akan datang.
Indonesia akan menjadi pemimpin didunia , hal ini bisa terwujud jika kita saling membahu , saling berjuang dan saling berusaha menjadi yang terbaik diantara yang terbaik,  yang terpenting adalah kerja keras. Dengan kerja keras semuanya akan membuahkan hasil yang baik.
Selain itu, kasta Indonesia akan lebih dari middle income country menjadi high income country (negara berpendapatan terbesar), asalkan terjadi perubahan dan transformasi teknologi berbasis sumber daya manusia.
Hal ini juga disampaikan pada Chairul Tandjung, yang mengatakan 
"Kita harus lakukan perubahan. Harus bertransformasi berbasis sumber daya manusia, dimana didalamnya ada teknologi. Ini harus ditingkatkan 60% untuk menjadi negara terbesar di Asean dan Dunia,"

Jumat, 26 Oktober 2012

OUTLINE

Judul :  “Baksos dan Pembinaan Desa Teknologi BEM FTI UG”

Rumusan masalah :
 Apakah manfaat dari kegiatan baksos yang dilakukan para mahasiswa tersebut ?

Kesimpulan :
1. Kegiatan Baksos tersebut dilakukan pada akhir Januari 2012 di Kelurahan Tapos Kota Depok
2. Kegiatan tersebut dilakukan oleh seluruh panitia dan para pengurus BEM Periode 2011-2012 kegiatan   tersebut dipimpin oleh Seno Seshiaji selaku ketua BEM FTI
3. Tema yang diambil adalah “Pembinaan Desa Teknologi Sebagai Wujud Pengabdian Perguruan Tinggi”
4. Rombongan Baksos tersebut berangkat dari Kampus E pukul 09.00 , dan sampai sekitar pukul 12.00
5. Acara yang pertama yang dilakukan oleh para anggota Baksos tersebuat adalah ramah tamah , kemudian pukul 13.30 dilakukan kegiatan edukasi anak dibidang teknologi informasi hingga pukul 16.00
6. Bukan hanya memberi pengetahuan pada anak-anak desa tersebut, para anggota baksos juga melakukan nonton bareng warga setempat,kerja bakti,mengecet tembok sekolah, Bahkan sekitar 50 paket sembako disiapkan untuk diberikan pada warga
7. Diadakannya acara perpisahan sebagai tanda berakhirnya kegiatan baksos tersebut
8. Rombongan kegiatan tersebut diberi plakat penghargaan karena acara yang dibuatnya yakni acara bakti sosial

Kamis, 11 Oktober 2012

Dampak Krisis Ekonomi Global (Tugas Bahasa Indonesia 2)



   Mengatasi Penyebab dan Dampak Krisis Ekonomi Global masih menjadi berita hangat tanpa melewati 1 hari pun dalam bulan-bulan terakhir ini. Berbicara krisis ekonomi adalah bukan berbicara tentang nasib 1 (satu) orang bahkan lebih dari itu semua karena ini menyangkut nasib sebuah bangsa. Berbagai argument dan komentar pun dilontarkan di berbagai media yang selalu memojokkan pemerintahan Yudhoyono dan BI (Bank Indonesia) Di salah satu media menyatakan bahwa Presiden Yudhoyono menyampaikan 10 langkah untuk menghadapi masalah tersebut.
 Empat di antaranya:

1. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
2. Memanfaatkan peluang perdagangan internasional
3. Menyatukan langkah strategis Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI)
4. Menghindari politik non partisan untuk menghadapi krisis.
Kedengarannya memang masuk akal tapi untuk menghadapi krisis itu bukanlah semata adalah tugas pemerintah dan Bank Indonesia tapi badai krisis ini perlu dihadapi bersama jangan sampai kejadian Krisis Ekonomi Global Part II ini lebih dahsyat meluluh-lantakkan Perekonomian Indonesia seperti yang telah terladi pada Badai Krisis Moneter Part I di Era Soeharto.
Sadar atau pun tidak sadar Akibat Krisis Ekonomi Global kali ini sudah sangat jauh merambah dalam berbagai strata masyarakat. Dimana-mana pengangguran semakin bertambah Income perkapita drastis menurun karena beberapa industri mulai merampingkan tenaga-kerja atau mulai meliburkan tenaga kerja tanpa batas waktu. Senada dengan hal itu investor-investor lokal dan Asing pun mulai  menarik saham dalam industri-industri di Indonesia. Dari kejadian kejadian itu akan menjadikan peluang untuk Angka Kriminalitas akan melonjak naik Grafiknya di tanah air belum lagi kasus-kasus korupsi terabaikan karena bangsa ini telah disibukkan dengan masalah yang lebih di prioritaskan sehingga dengan bebasnya para koruptor meneruskan aksinya ditiap jenjang. “Selamat buat para koruptor Anda bisa keluar dari persembunyain untuk sementara Waktu. How pity a Country !”

Memang sangat Ironis di satu sisi Indonesia yang dikenal sebagai negara Agraris tapi disisi lain beberapa item bahan pokok masih mengandalkan hasil import dari negara tetangga. Yah ini mungkin salah satu kelemahan dari bangsa kita bahkan diri kita yang sebagai rakyat yang kurang berusaha secara profesional dalam mengelola asset-asset yang ada dalam lahan-lahan indonesia. Lihat saja kekayaan Alam Indonesia mulai dari hasil laut belum dapat dikelola dengan baik karena fasilitas-fasilitas nelayan kurang memadai sehingga negara-negara lain meraup keuntungan dari hasil menangkap hasil laut dengan cara yang tidak fair. Belum lagi persediaan minyak yang semakin lama semakin menipis serta Tambang-tambang Emas yang masih dikuasai negara asing. Jadi sangat disayangkan punya harta yang sangat berlimpah ruah tapi tidak dapat dinikmati secara maksimal oleh bangsa ini.

Jadi memanglah pas ketika Ketua Presidium Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI ) menyatakan bahwa Krisis ekonomi global telah terjebak pada sistem kapitalisme internasional sehingga sampai saat ini sepertinya tak ada persiapan jelas menghadapi krisis keuangan global yang berawal dari runtuhnya industri keuangan di Amerika Serikat. Mereka yang krisis kita yang ”hancur-hancuran” seperti pada bursa saham sehingga menghentikan operasionalnya.

sumber : koran kompas,08 Oktober 2012


Analisis :
 Menurut saya tulisan tersebut adalah contoh tulisan ilmiah populer , karena menggunakan kata-kata yang sangat sederhana dan mudah dipahami atau mudah dimengerti bahkan untuk orang awam sekalipun. Bukan hanya  itu, tulisan tersebut juga membicarakan tentang krisis ekonomi , yang artinya  hampir semua masyarakat membicarakan masalah tersebut (krisis ekonomi) . Bukan hanya untuk kalangan menengah keatas saja, masyarakat awam pun dapat mengerti dan memahami maksud dan tujuan tulisan tersebut dengan mudah.