Menggapai Shalat Lebih Khusyu
Segala puji bagi Allah
shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada
keluarganya para shahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari
kiamat. Amma ba’du:
Ketahuilah bahwa inti dari
ibadah shalat adalah khusyuk, ibadah shalat tidak berarti tanpa dilakukan
dengan khusyuk. Lalu bagaimana kita bisa meraih khusyuk dalam ibadah kita
terutama dalam shalat kita?
1- Melakukan persiapan yang
baik dalam melaksanakan shalat:
Hal itu bisa dilakukan dengan
mengikuti bacaan muadzin kemudian berdoa sesuai dengan yang disyariatkan
sesudahnya, berdoa antara azan dan iqamah karena termasuk waktu yang
dikabulkan, membaguskan wudlu serta mengucapkan basmalah sebelumnya
serta berzikir dan berdoa sesudahnya. Memperhatikan siwak dan berhias dengan
pakaian yang bagus dan bersih, bersegera ke masjid dengan berjalan kaki dengan
tenang dan santai, lalu menunggu shalat, demikian juga meluruskan shaf
dan merapatkannya.
2- Tuma’ninah dalam shalat:
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam selalu menjaga tuma’ninah dalam
shalat hingga setiap tulang kembali ke tempat masing-masing.
3- Mengingat kematian dalam
shalat berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam:
اذكر الموت في صلاتك، فإن الرجل إذا ذكر الموت في صلاته لحريّ أن يحسن صلاته، وصلّ صلاة رجل لا يظن أنه يصلي غيرها
Artinya: (Ingatlah
kematian dalam shalatmu, karena apabila seseorang mengingat kematian dalam
shalatnya maka sepatutnya dia akan membaguskan shalatnya, dan shalatlah seperti
orang yang menyangka tidak akan shalat selain itu).
4- Mentadaburi ayat-ayat dan
zikir-zikir yang dibaca dalam shalat serta berinteraksi dengannya: Tadabbur seperti
ini tidak akan bisa dicapai kecuali dengan memahami makna bacaannya sehingga
dia bisa merenungkannya dan meneteskan air matanya karena terkesan.
Allah Ta’alaa berfirman:
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمّاً وَعُمْيَاناً (الفرقان:73
Artinya: (dan orang-orang
yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka, mereka tidaklah
menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta) [Al-Furqan: 73].
- Hal yang dapat
membantu kita mentadaburi bacaan adalah berinteraksi dengan ayat-ayat tersebut,
seperti bertasbih ketika melewati ayat-ayat tasbih dan ta’awwudz ketika
melewati ayat-ayat ta’awwudz.
- Diantara cara
berinteraksi dengan ayat-ayat adalah mengucapkan aminshallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: setelah Al-Fatihah karena pahalanya yang
sangat besar. Rasulullah
إذا أمَّنَ الإمام فأمِّنُوا فإنه مَن وافق تأمِينُهُ تأمين الملائكة غُفر له ما تقدم من ذنبه } [رواه البخاري]
Artinya: (Apabila imam
mengucapkan amin, maka ucapkanlah amin karena barangsiapa yang ucapan aminnya
bersamaan dengan ucapan aminnya malaikat maka diampuni dosanya yang telah lalu)
HR Al-Bukhari.
Demikian juga berinteraksi
bersama imam saat mengucapkan sami’allahu liman hamidah, yaitu
makmum menjawab: Rabbana wa lakal hamdu dan pahalanya sangat
besar.
5- Hendaklah memotong
bacaannya ayat per ayat: karena lebih mudah untuk memahami dan mentadabburinya
karena termasuk sunah Nabi, yaitu bacaan beliau ditafsirkan secara huruf per
huruf.
6- Mentartilkan bacaan dan
membaguskan suara berdasarkan firman Allah Ta’alaa:
(وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً) [المزمل:4]
Artinya: (dan bacalah
Al-Qur’an dengan tartil ) [QS Al-Muzzamil: 4]
Demikian juga sabdanya:
{ زينوا القرآن بأصواتكم فإن الصوت الحسن يزيد القرآن حسنا } [أخرجه الحاكم[
Artinya: (Hiasilah
Al-Qur’an dengan suara-suara kalian karena suara yang bagus akan lebih
membaguskan Al-Qur’an) HR Al-Hakim.
7- Hendaklah menyadari bahwa
Allah Ta’alaa menjawab bacaan shalatnya karena saat kita
shalat seakan-akan kita sedang berdialog dengan Allah Yang Maha Kuasa sehingga
tidak pantas kita menghadap kepada-Nya dalam keadaan lalai dan tidak menyadari
ucapan kita, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari
Rabbnya berfirman:
Artinya: (Aku telah
membagi shalat dua bagian antara Aku dengan hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang
diminta, jika dia mengucapkan: Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin, maka Allah
berkata: hamba-Ku telah memujiku. Apabila dia mengucapkan: Ar-Rahmanir Rahim,
maka Allah menjawab: hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Apabila dia mengucapkan:
Maliki Yaumid Diin, maka Allah berkata: hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Apabila
dia mengucapkan: Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in, Allah berkata: ini antara
hamba-Ku dan diri-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang diminta, lalu jika dia membaca:
Ihdinas Shirathal Mustaqim, Shirathalladzina An’amta ‘Alaihim Ghairil Maghdzubi
‘Alaihim wala Dzaallin, maka Allah berkata: ini bagi hamba-Ku dan baginya apa
yang diminta)HR Muslim.
8- Shalat dengan mendekat ke
sutrah atau pembatas karena memiliki beberapa faedah:
- Menghalangi pandangannya
dari apa yang dibelakangnya serta menghalangi setiap yang lewat didepannya,
juga menghalangi setan untuk lewat dan merusak shalatnya sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam:
{ إذا صلى أحدكم إلى سترة فليدن منها حتى لا يقطع الشيطان عليه صلاته } [رواه أبو داود [
Artinya: (Apabila salah
seorang dari kalian shalat ke sutrah maka hendaklah dia mendekat supaya setan
tidak memutuskan shalatnya) HR Abu Dawud.
9- Meletakkan tangan kanan
diatas tangan kiri pada dada sebagaimana dicontohkan Rasulullah shallallahu
’alaihi wasallam, hikmahnya adalah inilah posisi peminta yang hina
dihadapan Allah dan sangat jauh dari posisi bermain-main dan lebih dekat kepada
khusyuk.
10- Melihat ke tempat sujud
sebagaimana riwayat ‘Aisyah radhiallahu anha dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, adapun ketika tasyahud maka dia melihat
ke jari telunjuknya yang diisyaratkan.
11- Menggerakkan telunjuk:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (Sungguh
dia lebih keras bagi setan ketimbang besi). Dan isyarat dengan telunjuk
mengingatkan seorang hamba akan keesaan Allah Ta’alaa sehingga
dia ikhlas dalam ibadahnya dan inilah yang paling dibenci oleh setan.
12- Variasi dalam bacaan
surat, ayat, zikir, dan doa-doa shalat: ini memberi kesan bagi orang yang
shalat makna-makna yang baru, demikian juga bervariasi termasuk sunah dan lebih
sempurna bagi kekhusyukan.
13- Hendaklah membaca doa
sujud tilawah jika melewatinya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam: (Apabila anak Adam membaca ayat sajdah dan dia sujud,
maka setan akan menjauhinya sambil menangis, dia berkata: celakalah aku,
manusia diperintahkan sujud lalu dia sujud maka dia mendapatkan surga, sedang
aku diperintahkan sujud lalu akau enggan maka aku mendapatkan neraka) HR
Muslim.
14- Memohon perlindungan
kepada Allah Ta’alaa dari setan yang selalu mengganggu shalat kita hingga
kehilangan khusyuk dan membingungkan shalat kita.
15- Merenungkan keadaan para
salaf dalam shalat mereka, dimana mereka menyambut waktu shalat dengan
sebaik-baiknya karena mereka merasa akan bertemu dan berdialog dengan Rabb
mereka hingga sebagian mereka menangis bahkan ada yang pingsan ketika shalat
seperti putra Fudhail bin Iyad rahimahullah.
16- Mengetahui keistimewaan
khusyuk dalam shalat, diantaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam:
{ ما من امريء مسلم تحضره صلاة مكتوبة فيحسن وضوءها و خشوعها و ركوعها، إلا كانت كفارة لما قبلها من الذنوب ما لم تؤت كبيرة، و ذلك الدهر كله } [رواه مسلم[.
Artinya: (Tidaklah seorang
muslim ketika tiba waktu shalat wajibnya lalu dia membaguskan wudlunya,
khusyuknya dan rukuknya, maka shalatnya adalah penebus bagi dosa-dosa yang lalu
selama dia meninggalkan dosa besar, dan setahun penuh) HR Muslim.
17- Bersungguh-sungguh dalam
berdoa pada setiap tempatnya dalam shalat terutama dalam sujud berdasarkan
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: (Keadaan paling dekat
seorang hamba kepada Rabbnya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah doa) HR
Muslim.
18- Membaca zikir-zikir yang
disyariatkan setelah shalat karena itu dapat membantu menguatkan pengaruh
khusyuk dalam hati dan menghasilkan keberkahan shalat.
Mudah-mudahan kita diberi
kemudahan meraih khusyuk dalam shalat.