Cari Blog Ini

Minggu, 11 November 2012

Apa Benar Subsidi BBM Untuk Orang Miskin ?

sumber gambar : http://remkosforum.com/pages/posts.php?topicid=29842&start=0



Apa Benar  Subsidi BBM Untuk Orang Miskin ?

Di Indonesia, selama ini BBM yang banyak digunakan rakyat dan masih mendapat subsidi dari pemerintah adalah jenis premium. Salah satu kebijakan bahwa yang menggunakan BBM bersubsidi ini haruslah rakyat miskin, sehingga rakyat miskin yang berhak menggunakan premium, adalah menganjurkan agar pemilik mobil pribadi tidak membeli premium, tetapi membeli pertamax.

Saya ingat betul ketika  Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan beberapa keputusan yang sudah diambil pemerintah diantaranya adalah kendaraan pribadi tidak boleh menggunakan premium. Pemilik mobil pribadi diharuskan menggunakan BBM non subsidi yaitu pertamax.
Menurut saya , sebenarnya pemerintah mencabut  BBM ini berdasarkan desakan lembaga-lembaga multilateral. Indonesia memang dipaksa secara sistemik agar subsidi BBM segera dicabut. Desakan yang dituangkan dalam bentuk perjanjian Pemerintah Indonesia dengan lembaga multilateral itu, misalnya, menegaskan bahwa subsidi BBM membuat kemampuan fiskal menjadi terbatas untuk belanja lain yang lebih efektif.

Bahkan dari pengamatan saya yang hanya sekedar mengamati keadaan sekeliling saja. subsidi terus membengkak karena penjualan mobil tahun 2011 nyaris menembus 900 ribu unit. Pada 2012 diduga penjualan mobil mencapai 1 juta unit dan sepeda motor 6 juta unit. Maka, jika subsidi BBM tidak dicabut, fiskal akan lebih tertekan. Subsidi energi pun akan menembus Rp 160 triliun. Proyeksi besaran subsidi ini bisa dipahami karena pemerintah menetapkan Indonesia crude price di bawah harga minyak West Texas intermediate atau Brent yang berlaku di Nymex. Lifting minyak pun selama 7 tahun terakhir ini tidak pernah mencapai target yang ditetapkan APBN.

Memang pernah ada iklan pada yang dipasang di beberapa koran besar Jakarta yang menyampaikan bahwa subsidi minyak salah sasaran. Iklan 30 tokoh yang mendukung liberalisasi BBM juga menyita halaman media. Dua iklan itu, spanduk, dan berita yang menyebutkan subsidi salah sasaran, terus-menerus dilakukan.
Padahal, kalau disebutkan rakyat miskin, maka rakyat miskin yang mana?

Menurut saya rakyat yang tergolong rakyat miskin adalah yang  Pertama rakyat yang tergolong miskin, tidak punya kepentingan membeli premium. Kedua, banyak usaha kecil dan menengah yang menggunakan mobil berplat hitam yang digunakan untuk mengangkut barang-barang produksi. Larangan penggunaan premium akan meningkatkan biaya transport yang akan berimbas pada kenaikan harga-harga. Pihak yang paling mendapat tekanan berat atas melonjaknya harga adalah rakyat kecil. Jadi tetap saja, kebijakan ini akan merugikan rakyat miskin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar