Cari Blog Ini

Senin, 19 November 2012

Gawat, IHSG Anjlok

sumber gambar : http://www.bisnis.com/articles/indeks-bei-koreksi-tipis-ihsg-turun-ke-bawah-4-dot-100



Gawat, IHSG Anjlok

Menurut saya penurunan indeks sepanjang Mei lalu lebih disebabkan faktor global, sehingga pasar modal Indonesia ikut terseret cukup dalam. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan ini diperkirakan akan mengalami tekanan jual setelah pada perdagangan kemarin tidak mampu bertahan di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini. Tak tanggung-tanggung, pelemahan IHSG ini adalah yang terdalam di antara indeks Asia.

Sentimen negatif dari perekonomian global menghantui bursa global, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks mengalami tekanan penurunan jangka pendek. IHSG ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya , mengikuti gerak bursa regional menyusul sentimen negatif yang dipicu data manufaktur Amerika bulan Agustus. Dengan penurunan manufaktur Agustus, hal itu menggenapi penurunan tiga bulan berturut-turut.

IHSG, pada akhir perdagangan sekitar tanggal 19/11/2012  turun sampai 37,85 poin atau 0,87 persen menjadi 4.313,44.

Sementara itu, mayoritas indeks Asia lainnya terpantau bergerak menguat. Hang Seng naik 103,05 poin atau 0,49 persen menjadi 21.262,06, Nikkei naik 129,04 poin atau 1,43 persen ke 9.153 dan Straits Times naik 9,91 poin atau 0,3 persen ke 2.955,41.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,1 triliun dengan volume 3,27 miliar lembar saham. Sebanyak 156 saham  melemah, 93 saham stagnan, dan 112 saham tak berubah.

Saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp2 ribu menjadi Rp40.950, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp350 ke Rp10.950, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik Rp150 ke Rp2.500.

Sementara saham yang bergerak melemah (top losers) antara lain PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp750 ke Rp19.200, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp600 ke Rp15.600 dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp500 ke Rp22.500.

Dan terakhir saya tambahkan,  perekonomian suatu negara dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian negara lain.Ekonomi negara yang kuat mempunyai kecenderungan untuk mendominasi perekonomiannya lemah. Negara yang kuat dalam persaingan akan menang, negara yang  lemah akan cenderung mengalami kerugian. Ini juga dapat di artikan dengan ketergantungan negara yang lemah terhadap negara yang kuat akan semakin nyata. IHSG adalah salah satu variabel ekonomi makro, IHSG suatu negara yang kuat akan berpengaruh terhadap IHSG negara yang lemah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar