Ekonomi Syariah Tahan Goncangan Krisis Global
Krisis ekonomi
kembali mengguncang Amerika Serikat serta mewabah hingga negara-negara Eropa.
Ekonomi Indonesia khususnya perbankan dinilai akan lebih kuat menahan dampak
krisis ekonomi global tersebut jika mau mengkonversi ke konsep syariah. Bahkan,
perbankan syariah dinilai akan lebih kuat meski krisis global terus berlanjut.
Kekuatan perbankan syariah dalam menahan
dampak krisis ekonomi global di Indonesia telah terbukti pada 1998. Sekretaris
Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muhammad Syakir Sula mengungkapkan
krisis ekonomi global kala itu telah menyebabkan hampir semua bank konvensional
bangkrut. "Hanya Bank Muamalat sebagai satu-satunya bank syariah relatif
kuat menahan krisis.
Krisis ekonomi
kemudian terulang lagi pada 2008 yang lebih mengguncang pasar modal. Namun,
krisis ekonomi terus terulang hingga pada 2011 ini dan telah menjangkau Amerika
Serikat dan Eropa.
Perekonomian di
Indonesia, ditopang oleh sektor riil.
Karena itu, pemerintah seharusnya berpihak ke sektor riil dengan menyelamatkan
pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan konversi perbankan ke syariah,
sektor riil ini akan otomotis terselamatkan.
Alasannya, nilai
Finance to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah saat ini telah menembus 98
persen. Ini artinya, dana pihak ketiga telah hampir seluruhnya disalurkan
kembali ke masyarakat.
Menurut saya
alasan yang tepat mengapa Syariah Perbankan relatif tahan terhadap krisis
global adalah salah satunya lembaga keuangan berbasis syariah dianggap lebih
tangguh dalam menghadapi ketidakstabilan perekonomian global karena sistem
ekonomi ini bebas dari unsur derivatif dan produk spekulatif. Dan sistem
ekonomi syariah yang berbasis syariah Islam memiliki potensi yang besar
mengingat posisi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar