Cari Blog Ini

Senin, 19 November 2012

Ekonomi Syariah Tahan Goncangan Krisis Global



Ekonomi  Syariah Tahan Goncangan Krisis Global

Krisis ekonomi kembali mengguncang Amerika Serikat serta mewabah hingga negara-negara Eropa. Ekonomi Indonesia khususnya perbankan dinilai akan lebih kuat menahan dampak krisis ekonomi global tersebut jika mau mengkonversi ke konsep syariah. Bahkan, perbankan syariah dinilai akan lebih kuat meski krisis global terus berlanjut.

 Kekuatan perbankan syariah dalam menahan dampak krisis ekonomi global di Indonesia telah terbukti pada 1998. Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muhammad Syakir Sula mengungkapkan krisis ekonomi global kala itu telah menyebabkan hampir semua bank konvensional bangkrut. "Hanya Bank Muamalat sebagai satu-satunya bank syariah relatif kuat menahan krisis.

Krisis ekonomi kemudian terulang lagi pada 2008 yang lebih mengguncang pasar modal. Namun, krisis ekonomi terus terulang hingga pada 2011 ini dan telah menjangkau Amerika Serikat dan Eropa.

Perekonomian di Indonesia,  ditopang oleh sektor riil. Karena itu, pemerintah seharusnya berpihak ke sektor riil dengan menyelamatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan konversi perbankan ke syariah, sektor riil ini akan otomotis terselamatkan.

Alasannya, nilai Finance to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah saat ini telah menembus 98 persen. Ini artinya, dana pihak ketiga telah hampir seluruhnya disalurkan kembali ke masyarakat.

Menurut saya alasan yang tepat mengapa Syariah Perbankan relatif tahan terhadap krisis global adalah salah satunya lembaga keuangan berbasis syariah dianggap lebih tangguh dalam menghadapi ketidakstabilan perekonomian global karena sistem ekonomi ini bebas dari unsur derivatif dan produk spekulatif. Dan sistem ekonomi syariah yang berbasis syariah Islam memiliki potensi yang besar mengingat posisi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar