Cari Blog Ini

Selasa, 13 November 2012

BANYAK ANGGARAN YANG TERBUANG DIAKHIR TAHUN

sumber gambar :http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1912425/pelebaran-jalan-basuki-rahmat-buang-anggaran



Banyak yang dapat dilihat dari kondisi anggaran di tiap-tiap kementerian maupun yang setingkat dengan kementerian. Tingkah laku di akhir tahun di mana diadakannya gathering, maupun hal lainnya yang bersifat menghabiskan anggaran selalu dilakukan.

Misalnya saja pelebaran jalan di sekitar depan Pasar Gembrong Cipinang Besar Utara. Saya setuju dengan pendapat Azas yang mengatakan "Jika hanya alasan untuk mengatasi kemacetan itu tidak efektif, karena kemacetan terjadi karena banyak lapak PKL dan parkir liar yang makan badan jalan,"

Untuk mengatasi kemacetan Pemprov DKI Jakarta harus melakukan penertiban PKL dan parkir liar yang memenuhi badan jalan, bukan melakukan pelebaran jalan. Jika anggaran sudah ada proyek sudah dijalankan tapi kemacetan tetap saja terjadi itu berarti membuang-buang anggaran negara dan  yang sudah jelas membuat negara rugi.

Padahal, tiap tahun Indonesia menyusun anggaran pendapatan dan belanjanya. Tiap tahun terdapat ketok palu tanda anggaran pendapatan dan belanja tersebut disetujui. Namun, tiap tahun pula di akhir tahunnya, tiap-tiap kementerian maupun yang setingkat dengan kementerian berlomba-lomba menghabiskan sisa anggaran pendapatan dan belanja tersebut.

Dapat  dilihat yang dilakukan oleh tiap-tiap kementerian dalam menyusun anggaran pendapatan dan belanja mereka di akhir tahun untuk tahun depannya. Masing-masing saling berlomba untuk mendapatkan bagian yang tidak terbatas. Alasan yang umum dikemukakan pun klasik, bahwa terdapat banyak hal yang harus dipenuhi. Tapi nyatanya tidak demikian.

Kondisi yang menjadi rutinitas tersebut seharusnya menjadi pencerminan bahwa pemimpin-pemimpin Indonesia membutuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Karena memang anggaran yang dibuat nyatanya tidak semuanya produktif. Banyak dari anggaran tersebut yang terbuang sia-sia.

Jika dibuat grafik penggunaan anggaran, di awal sangat rendah, seperti menghemat-hemat dan cenderung pelit. Namun, di akhir tahun barulah habis-habisan dan hura-hura. Yang lebih parah, karena terjadi kondisi tersebut, tidak ada yang benar-benar dihasilkan karena hemat-hematan di awal tahun tersebut.

Lagi-lagi rakyat lagi yang menjadi korban dari kondisi tersebut. Seharusnya pemerintah sadar bahwa mereka seharusnya bekerja untuk rakyat. Rakyatlah yang memiliki kuasa bagi pemerintah.

Penyerapan anggaran yang lemah janganlah terjadi lagi. Jika memang tujuan pemerintah untuk bekerja bagi rakyat, bekerjalah semaksimal mungkin. Lakukan perencanaan anggaran yang benar-benar tepat dan sesuai. Dibuat perencanaan per bulannya, sehingga memang jelas apa yang dihasilkan tiap bulannya. Sehingga, selalu ada produk yang dihasilkan dari pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar